FGD Pengembangan Aktivitas Generasi Muda Melalui Inovasi Seni Kreasi Tari Berkarakter Nusantara di SMA Negeri 12 Banda Aceh

Banda Aceh, 1 November 2025 — Dalam upaya memperkuat karakter generasi muda melalui pelestarian seni dan budaya lokal, Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Aktivitas Generasi Muda Melalui Inovasi Seni Kreasi Tari Berkarakter Nusantara” di SMA Negeri 12 Banda Aceh. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan sekolah menengah dalam membangun kreativitas serta kecintaan terhadap budaya bangsa.

Kegiatan FGD ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Bertempat di aula SMA Negeri 12 Banda Aceh, kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Banda Aceh, Ibu Nurjannah, S.Pd., M.Pd., Ketua Pelaksana dari UBBG Dr. Siti Mayang Sari, M.Pd.,Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ibu Cut Rafiqa, S.Pd. Koordinator Sanggar Ibu Wiji Sarwini, S.Pd., serta Hadir pula para dosen pendamping dan mahasiswa dari Universitas Bina Bangsa Getsempena yang turut terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Ibu Nurjannah, S.Pd., M.Pd. menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak UBBG atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Ia menegaskan bahwa seni merupakan bagian penting dari pendidikan karakter di sekolah. Melalui kegiatan seperti ini, siswa tidak hanya belajar menari, tetapi juga belajar nilai-nilai luhur seperti kerja sama, tanggung jawab, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi siswa untuk menyalurkan bakat, mengasah kreativitas, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya nusantara. Generasi muda harus bangga dengan identitas bangsanya, salah satunya melalui pelestarian seni tari tradisional,” ujar Kepala Sekolah.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) dengan Dr. Siti Mayang Sari, M.Pd. sebagai Ketua Pelaksana. Ia didampingi oleh anggota dosen, yakni Dr. Zahranti, S.Pd., M.Pd. dan Reka Julia Utama, serta mahasiswa: Annisa, Putri Humaira, Nasifa Salsabila, dan Fadlal Ramadhan Farabi. Sementara dari pihak sekolah, kegiatan ini didukung penuh oleh Sanggar Seni Tari Beyfor SMA Negeri 12 Banda Aceh sebagai pelaksana lapangan sekaligus peserta utama dalam sesi praktik dan diskusi.

Dalam paparannya, Dr. Siti Mayang Sari menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi generasi muda dalam bidang seni tari, sekaligus melestarikan tari berkarakter nusantara agar tidak tergerus oleh pengaruh budaya modern. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam seni, tetapi tetap berakar pada nilai-nilai budaya lokal.

“Tantangan generasi sekarang bukan hanya bagaimana menari dengan baik, tetapi bagaimana mampu berinovasi dan menciptakan karya baru yang tetap mencerminkan identitas budaya bangsa. Tari bukan sekadar gerak, tetapi ekspresi jiwa dan warisan nilai-nilai luhur,” jelasnya.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta yang terdiri dari guru dan siswa, khususnya anggota Sanggar Seni Tari Beyfor, terlibat aktif dalam berbagai sesi diskusi dan praktik tari. Mereka diajak untuk mengenali makna di balik setiap gerakan tari tradisional Aceh serta mengembangkan variasi gerakan yang bisa dikreasikan menjadi bentuk tari modern tanpa kehilangan nilai-nilai tradisionalnya.

Waka Kesiswaan SMA Negeri 12 Banda Aceh, Ibu Cut Rafiqa, S.Pd sebagai koordinator sanggar, Ia menilai bahwa kegiatan ini selaras dengan visi sekolah dalam menciptakan peserta didik yang berkarakter, kreatif, dan berbudaya. Ia berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut sebagai program tahunan yang memperkuat kerja sama antara sekolah dan perguruan tinggi.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Sanggar Seni Tari Beujoh SMA Negeri 12 Banda Aceh, Ibu Wiji Sarwini, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini memberikan motivasi baru bagi siswa untuk terus berlatih dan berkarya. Menurutnya, kolaborasi antara universitas dan sekolah adalah langkah strategis dalam menumbuhkan semangat seni di kalangan pelajar.

“Siswa menjadi lebih percaya diri dan memahami bahwa seni tari tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan karakter dan pelestarian budaya bangsa,” ujarnya.

Selain sesi diskusi dan pelatihan tari, kegiatan ini juga menampilkan beberapa hasil kreasi seni dari siswa Sanggar Beyfor yang memadukan unsur tari tradisional Aceh dengan sentuhan modern. Penampilan tersebut mendapatkan apresiasi dari para dosen dan peserta FGD lainnya karena menunjukkan kemampuan siswa dalam menginterpretasikan budaya secara kreatif tanpa menghilangkan nilai-nilai aslinya.

Di akhir kegiatan, perwakilan mahasiswa UBBG menyampaikan kesan positif atas sambutan dan partisipasi aktif dari para guru dan siswa SMA Negeri 12 Banda Aceh. Mereka menilai bahwa sekolah ini memiliki potensi besar dalam bidang seni tari, dan berharap dapat kembali berkolaborasi dalam kegiatan serupa di masa mendatang.

Sebagai hasil dari kegiatan FGD ini, diharapkan akan terwujud karya tari kreasi baru yang berakar kuat pada budaya nusantara dan mencerminkan karakter generasi muda yang inovatif, kreatif, serta berjiwa nasionalis. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi awal dari kerja sama berkelanjutan antara Universitas Bina Bangsa Getsempena dan SMA Negeri 12 Banda Aceh dalam bidang seni, pendidikan, dan pengembangan karakter siswa.

Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dari awal hingga akhir acara. Melalui FGD ini, semangat untuk menjaga dan mengembangkan seni tari nusantara semakin tumbuh di kalangan pelajar SMA Negeri 12 Banda Aceh.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Sekolah, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang bagaimana membentuk kepribadian dan karakter peserta didik melalui berbagai bidang, termasuk seni budaya.

“Kami bangga karena siswa SMA Negeri 12 Banda Aceh mampu menunjukkan potensi luar biasa dalam seni tari. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus mengembangkan program pembinaan seni dan budaya,” tutup Ibu Nurjannah.

Kegiatan FGD ini menjadi momentum penting bagi generasi muda Aceh untuk terus mencintai, melestarikan, dan mengembangkan budaya nusantara. Melalui seni tari, mereka belajar menghargai warisan leluhur dan memperkuat identitas bangsa di tengah arus globalisasi yang kian cepat.